Pelajaran keterampilan ato kerajinan, aku bingung mau bikin apa. Coz bebas sih… yang penting tekniknya potong sambung. Jadilah dosgreb (dos: kotak; greb: anggur; dosgreb: anggur kotak-kotak) PALING KEREN N PALING UNIK INI.
-
Dua buah penggaris 30 cm yang dipotong (ato tepatnya dipatah) jadi 2, sebagai pagar dosgreb. Ukurannya 2 x 20 cm dan 2 x 6 cm. Penggaris pertama beli dengan uang sendiri seharga 1300 rupiah, penggaris yang satunya dikasih sebagai fasilitas OSN di Jakarta. Merknya sama… yaitu buxxxxxly. Dilem dengan alteco (ini juga nama merk, tapi kenapa ga disensor???) yang sempat mengenai jari-jariku…
-
Perekat antara tutup dosgreb dengan dosgrebnya. Perekat ini adalah hasil pendedelan (memotong jahitan) dari baju batik. Baju batik biru tua ‘pemberian orang’ itu ada busanya pada bagian pundak. Nah, perekat busanya itulah yang diambil dan dipindahkan ke dosgreb ini dengan lem alteco juga… Kasihan ya, baju batiknya…
-
Tali rapia merah, biru, dan putih yang dianyam kepang. Inilah sisa-sisa OSPEK nya kakakku sebagai maba tanggal 19-21 Agustus lalu… hihihi…itu tuh.. tali papan- namanya waktu ospek…
-
Baterai ponsel yang udah ga kepake lagi, kalo ntar habis tinggal dicez (charged).
-
Inilah dasar serta atap dosgreb. Terbuat dari plastik sampul.
-
Lampu yang bisa nyala dengan menekan kawatnya ke baterai. Berguna untuk menerangi alam dosgreb dan sekitarnya. Bisa jadi senter juga kalo malem. Bisa bantu nyari kalo misalnya uang 50 rupiah di dosgreb ilang, ato kalo sekrup jangka copot.
-
Cermin, buat memantulkan cahaya dari lampu biar alam dosgreb benar-benar terang benderang secara maksimal.
-
Bola yang dibuat dari kotak susu. Cara bikinnya, nginget-inget waktu SD, pernah diajarin. Bikin lingkaran sebesar uang 500 rupiah sebanyak 20 buah, trus dibuat menjadi segitiga sama sisi pake jangka. Tekukan nya disambung2 dan dilem, jadilah bola ini.